Di minggu yang cerah, saya sebenarnya tidak berencana untuk mengadakan perjalanan ke Balai Kota Jakarta. Awalnya saya hanya ingin mengunjungi Lenggang Jakarta, tapi karena kedua lokasi ini cukup berdekatan, sayapun jadi tertarik untuk mengunjungi Balai Kota
Setiap Sabtu dan Minggu, Balai Kota Jakarta terbuka untuk umum. Di hari kerja, memasuki Kantor Gubernur Jakarta adalah mustahil untuk dilakukan kecuali kita sudah punya janji dengan Gubernur.
Sendirian dan berjalan kaki dari Stasiun Gondangdia, saya memasuki halaman kantor Gubernur Jakarta itu. Ternyata untuk bisa mengikuti tur Balai Kota, kita diharuskan untuk berkelompok dan dipandu oleh pemandu wisata. Jangan kuatir, kalau anda sendirian, tinggal menunggu sejenak di teras Balai Kota dan orang – orang akan berkumpul dengan sendirinya.
Karena dengan pemandu wisata, maka kita akan dijelaskan tiap – tiap ruangan yang ada di Balai Kota tersmasuk sejarah Balai Kota dan penjelasan singkat tentang para pemimpin Jakarta. Memasuki Balai Kota, kita akan berada di Ruang Tunggu Transit, tempat para tamu Gubernur menunggu untuk diterima oleh Gubernur
Dari sini, lalu kita diperlihatkan ruang tamu Gubernur, tempat Gubernur menerima para tamunya.
Diseberang ruang tamu Gubernur adalah Ruangan tempat Gubernur Jakarta bekerja.
Lalu kita memasuki ruangan dimana foto para pemimpin Jakarta dipamerkan, sayangnya saya lupa nama ruangannya.
Dari sini, lalu kita menuju main hall dari Balai Kota dimana kita bisa berfoto dengan Foto Berdiri Gubernur Ahok.
Lalu ditunjukkan ruangan kecil tempat tim pembebasan lahan bekerja.
Diseberangnya ada ruangan rapat yang paling panas, karena disini tempat Gubernur Ahok sering terlihat memarahi para kepala dinas Jakarta
Di lantai dua ada Balai Agung, tempat pelantikan pejabat Jakarta dan kalau sabtu minggu difungsikan sebagai tempat menonton film
Sebagai tempat wisata alternative, menyusuri jejak Jakarta melalui Balai Kota sangat layak dicoba dan berharaplah program ini akan berlanjut kalaupun harus berganti Gubernur